Jenis Air Radiator

    Otofriends, sistem pendinginan mesin di kendaraan merupakan salah satu faktor yang perlu di perhatikan dan di check serta diganti secara berkala sesuai dengan kondisi dan type cairan pendingin yang digunakan. Cairan radiator atau coolant berfungsi untuk menjaga suhu di sekiar mesin tetap stabil dalam suhu kerja, sehingga pembakaran bahan bakar menjadi efisien dan performa mesin menjadi terjaga Pada umumnya cairan pendingin di ganti secara berkala pad kilometer 40.000 km atau 2 tahun sekali untuk kendaraan yang menggunakan coolant type-1, dan 100.000 km atau 5 tahun sekali untuk type-2.

Jenis-jenis cairan pendingin yang digunakan pada kendaraan : 

1. Air Biasa 

    Pada umumnya cairan pendingin di kendaraan dengan mesin generasi lama menggunakan air biasa, efek yang di peroleh ketika menggunakan air biasa sebagai cairan pendingin yaitu titik didihnya yang rendah atau mendekati 100 derajat celcius, dan bersifat korosif karena masih mengandung mineral yang berakibat saluran pendingin mesin berkerak dan mampet jika di gunakan dalam jangka waktu yang lama. 

2. Radiator Coolant (Type-1)

    Pada mesin generasi baru, kendaraan khususnya mobil sudah menggunakan coolant atau cairan pendingin sesuai dengan rekomendasi pabrikan, cairan pendingin jenis ini mempunyai titik didih sekitar 10 derajat lebih tinggi di bandingan dengan air biasa, dan memiliki kandungan zat anti beku propylene glycol dan juga zat pencegah karat, sehingga saluran pendingin mobil tidak mudah berkarat dan korosi. Biasanya dilakukan penggantian setiap 2 tahun atau 40.000 km. 

3. Radiator Super Coolant / Long Life Coolant (Type-2) 

    Cairan pendingin jenis ini memiliki titik didih yang lebih tinggi 30 derajat dibandingkan dengan air biasa, maka pada saat pengaplikasian di kendaraan harus dicampurkan dengan air biasa dengan perbandingan 50:50, karena memiliki titik didih yang tinggi maka suhu kerja mesin dapat dijaga agar kinerja mesin tetap optimal. Pada umumnya di ganti setiap 5 tahun atau 100.000 km.