Berikut cara yang memilih oli yang tepat untuk kendaraan Otofreinds :
1. Memilih Kekentalan yang tepat
Tingkat kekentalan merupakan hal paling utama dalam memilih oli mesin, karena kekentalan oli mesin yang di butuhkan setiap mobil berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi dan tahun produksi kendaraan. tingkat kekentalan ini pada umumnya di sebut SAE ( Society of Automotive Engineer ), dimana semakin rendah nilai SAE nya maka oli tersebut semakin encer dana semakin tinggi nilai SAE nya maka semakin kental pula oli nya. Pada umumnya mobil dengan mesin generasi baru membutuhkan viskositas oli yang lebih encer dibandingkan dengan mesin generasi lama. 
2. Sesuai Rekomendasi Pabrikan
Untuk memilih oli mobil yang tepat, sebaiknya tetap berpedoman dengan rekomendasi pabrikan yang ada pada buku panduan kendaraan, disana terdapat rekomendasi jenis oli yang paling tepat untuk digunakan.
3. Oli Yang Bersertifikasi
Memilih oli yang bersertifikasi juga sangat penting untuk menjaga mesin mobil anda tetap awet dan tidak mudah rusak. Oli yang bersertifikasi pada umumnya adalah oli yang sudah melalui tahap pengujian dan penelitian dan aman untuk digunakan pada mobil anda. (contoh lembaga sertifikasi Oli : API, ILSAC,JASO dan ACEA). Di pasar Indonesia pada umumnya menggunakan sertifikasi SAE untuk dijadikan acuan dalam memilih dan menentukan jenis oli, misal SAE 10W-30, artinya oli tersebut memiliki nilai kekentalan 0 pada suhu dingin, dam memiliki niali kekentalan 30 pada suhu panas, sedangkan untuk huruf "W" berarti Winter. semakin rendah angka sebelum huruf "W" berarti oli tersebut semakin encer.
4. Masa Pakai Oli
Pada umumnya oli mesin mempunyai masa pakai sejauh 5.000 KM atau 10.000 KM, jadi sebaiknya anda menanyakan atau membaca mengenai masa pakai oli yang akan anda gunakan pada mobil anda. 
5. Kwalitas Oli
Kadar kwalitas oli juga sangat dipengaruhi oleh zat additive yang di tambahkan kedalam campuran oli saat pembuatan oli tersebut, jadi dengan type dan kekentalan oli yang sama belum tentu memiliki ketahanan dan kwalitas yang sama pula. Pada oli mesin kendaraan dengan BBM bensin dan solar juga terdapat perbedaan kode pada kemasannya yang di sertifikasi oleh API, untuk mesin bensin pada umumnya kode oli diawali dengan huruf S, misal API SL,SM,SN,dll, dan pada mesin berbahan bakar solar /diesel menggunakan kode awalan C, misal API CE,CF,dll. Tetapi ada juga oli yang dapat di gunakan di kedua jenis mesin tersebut (Double Grade), contoh : SN/CF , SM/CD.
6. Bahan Baku Pembuatan
Pada umumnya bahan baku pembuatan oli di bedakan menjadi 3 kelompok yaitu oli mineral, oli semi-syntetic, dan oli full syntetic, ketiga oli ini memiliki bahan baku pembuatan yang berbeda dan menghasilkan karakteristik dan ketahanan yang berbeda pula, Berikut beberapa jenis oli jika di kelompokkan menurut bahan bakunya :
a. Oli Mineral : oli ini memiliki bahan baku minyak bumi yang di tambahkan zat-zat aditif unntuk meningkatkan fungsi pelumasannya
Kelebihan : harga terjangkau, cocok untuk mobil dengan generasi lama yang membutuhkan oli yang kental
Kekurangan : tidak cocok untuk bahan baku oli dengan kekentalan yang rendah, tidak cocok untuk mesin generasi baru, penguapan sangat tinggi
b. Oli Semi-syntetic : Oli jenis ini adalah campuran antara oli mineral dengan oli syntetic, penambahan oli syntetic ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dari oli meniral.
Kelebihan : range ketahanan dan viskositas lebih luas di bandingkan dengan oli mineral, harga lebih terjangkau dibanding oli full syntetic.
Kekurangan : Harga lebih tinggi di banding oli mineral, ketahanan terhadap penguapan tidak sebaik oli full syntetic
c. Oli Full Syntetic : oli jenis ini menggunakan bahan baku berupa polialphaolifins yang merupakan hasil terbersih dari hasil pemilahan mineral yang kemudian di campur dengan zat aditif untuk meningkatkan daya pelumasannya.
Kelebihan : Tingkat pelumasan mesin sangat baik, range viskositas lebih luas dibandingkan oli lainnya, usia pakai lebih lama dari oli jenis lainnya.
Kekurangan : Harga lebih mahal di banding jenis lainnya, tidak cocok digunakan untuk mobil dengan mesin type konvensional.
Apakah artikel ini membantu?
Bagus!
Terima kasih atas umpan balik Anda
Maaf! Kami tidak dapat membantu
Terima kasih atas umpan balik Anda
Umpan balik terkirim
Kami menghargai upaya Anda dan akan mencoba memperbaiki artikel tersebut